Jakarta— Sebanyak 120 buruh pengupas bawang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, mendapat apresiasi dari Komunitas Kebaya Jakarta (KKJ) yang berkolaborasi dengan Bhakti Istri Pegawai (BIP) Perumda Pasar Jaya. Kegiatan bertajuk “menebar bahagia” itu digelar sebagai bentuk kepedulian terhadap para perempuan pekerja informal menjelang peringatan Hari Ibu.
Ketua Komunitas Kebaya Jakarta, Happy Djarot, mengatakan buruh pengupas bawang dipilih karena mayoritas adalah perempuan yang bekerja dari pagi hingga malam setiap hari. Mereka dinilai sebagai pejuang keluarga yang jarang mendapatkan perhatian.
“Kami komunitas perempuan ingin memberikan perhatian kepada para pejuang perempuan. Untuk momentum Hari Ibu, kami memilih buruh pengupas bawang karena mereka mayoritas perempuan yang setiap hari bekerja keras,” ujar Happy di Pasar Induk Kramat Jati, Rabu.
Happy menambahkan kegiatan tersebut dilakukan untuk memberikan kebahagiaan, dukungan moral, dan semangat kepada para buruh. Menurutnya, perempuan-perempuan ini berjuang tanpa lelah untuk membantu ekonomi keluarga, sehingga layak mendapat ruang apresiasi.
“Mereka ingin merasakan kebahagiaan. Kita memberikan dukungan, apresiasi, dan bantuan agar perempuan-perempuan pengupas bawang ini semangat dalam bekerja guna mendampingi keluarga,” jelasnya. Happy turut mengingatkan para buruh agar menjaga keselamatan keluarga di tengah potensi kebakaran dan banjir yang masih sering terjadi di Jakarta.
Dalam kegiatan ini hadir pula Ibu Wakil Gubernur DKI Jakarta, Dewi Rano Karno. Ia menyampaikan rasa bangga atas inisiatif KKJ dan BIP Pasar Jaya yang memberi perhatian kepada perempuan pekerja informal yang selama ini bekerja dalam kondisi berat.
“Mereka bekerja dari pagi sampai jam sepuluh malam, dan hanya mendapat upah sekitar Rp70 ribu. Untuk mengupas 20 kilogram bawang, mereka mendapat Rp3.000 per kilogram. Jadi wajar kalau kita ingin memberikan penghargaan, mengajak mereka senang-senang walaupun hanya sehari sebagai bentuk healing,” kata Dewi.
Dewi juga meninjau harga pangan di Pasar Induk Kramat Jati dan memastikan harga komoditas masih stabil serta lebih murah dibandingkan pasar ritel. “Tadi saya tanya, harga masih stabil, belum ada kenaikan. Bahkan lebih murah dari tempat lain,” ujarnya.
Ketua BIP Perumda Pasar Jaya, Raesita Kamaylia, menyambut baik kolaborasi ini dan menegaskan bahwa kegiatan tersebut menjadi ruang apresiasi bagi para buruh yang selama ini minim perhatian. Ia menyebut seluruh peserta kegiatan berjumlah 120 orang dan semuanya merupakan buruh wanita pengupas bawang di Pasar Induk.
“Ini bentuk apresiasi kepada buruh yang selama ini kurang diperhatikan. Mereka diberi kesempatan berkumpul, menerima santunan, dan merasa lebih berarti,” ucap Raesita.
KKJ dan BIP Pasar Jaya berharap kegiatan ini dapat memberikan semangat baru bagi para buruh untuk terus berjuang demi keluarga, serta menjadikan Hari Ibu sebagai momentum untuk menguatkan perempuan pekerja informal yang kerap luput dari perhatian publik.






