Jakarta– Kisah membahagiakan tentang Pemerintah Kamboja yang mengijinkan Kapal Pesiar Westerdam bersandar di negaranya setelah terkatung-katung akibat larangan sandar oleh berbagai negara di Asia karena kuatir penyebaran virus Covid 2019 berubah menjadi kisah ketakutan disebabkan seorang wanita asal Amerika Serikat penumpang kapal pesiar itu yang sebelumnya diperbolehkan pulang dari Kamboja dilaporkan positif corona saat pengecekan di bandara Malaysia.
Wanita berusia 83 tahun itu diduga telah mengidap virus tersebut selama dalam perjalanan turun dari kapal pesiar menuju ke hotel di Kota Phonm Penh Kamboja dan terbang menuju Malaysia dalam rangka kembali ke negara asalnya.
Kepulangan para penumpang dan kru kapal pesiar ke negara asalnya di berbagai belahan dunia dengan tingkat kemungkinan terpapar virus yang cukup tinggi menjadi perhatian serius berbagai pihak.
” Saya mulai berpikir , dengan temuan kasus wanita AS penumpang kapal positif virus ( yang sebelumnya dinyatakan lolos tes) seharusnya para penumpang itu dengan kesadaran sendiri melakukan karantina dirumah masing-masing dan segera memberitahukan petugas kesehatan setempat apabila mengalami gejala sakit dan demam dalam kurun waktu 14 hari sejak turun dari kapal ” kata Profesor Benjamin Cowling dari School of Public Health Hongkong University
Dr. Gagandeep Kang , Direktur Eksekutif Institut Teknologi dan Ilmu Kesehatan Transnasional India mengatakan bahwa masih belum jelas apakah kasus penumpang wanita asal AS ini akan menyebabkan penyebaran wabah virus Covid 2019 ke belahan dunia lain. ” Kita masih menunggu dan melihat perkembangannya” katanya. Dia menambahkan hal itu tergantung lokasi tempat dimana wanita itu terjangkit dan sejauh mana wanita itu berinteraksi fisik dengan orang – orang lainnya.
Sementara itu , perusahaan pemilik kapal Westerdam , Holland American Line dalam pernyataan tertulisnya pada Senin (17/02/20) dikutip dari Associated Press mengatakan petugas kesehatan Kamboja telah dan masih sedang melakukan pemeriksaan tes terhadap 255 penumpang dan 747 kru kapal sebelum mengijinkan mereka turun dari kapal , sedangkan para penumpang yang sudah turun dan selanjutnya di inapkan di Hotel Phnompenh dipastikan sudah bebas dari virus.
” Saat ini, tidak ada satupun kru atau penumpang yang sudah berada di hotel dilaporkan mengalami sakit maupun gejala virus selama berada dikapal , bagi para penumpang yang sudah kembali ke rumahnya masing-masing akan dihubungi oleh petugas kesehatan setempat dan diinformasikan lebih lanjut” demikian pernyataan tertulis. Pernyataan itu menambahkan tidak ada laporan kasus corona atau gejalanya selama kapal berlayar, adapun laporan 20 penumpang yang sakit di perjalanan telah ditangani petugas medis di kapal pesiar dan telah dicek hasil tesnya negatif .
Beberapa penumpang yang telah pulang ke negaranya mulai memberikan keterangan kepada media pekan ini.
Josep Hansen, penumpang warga Kanada yang pergi bersama istrinya mengatakan mereka dilayani dan diperlakukan dengan sangat baik oleh petugas pemerintah Kamboja dan dijinkan untuk kembali ke negara asal. ” Kami ditanyakan beberapa pertanyaan dan diminta mengisi formulir keimigrasian, mereka sangat baik melayani kami dan mengijinkan kami leluasa keluar masuk ruangan” ujarnya. ” kami merasa baik-baik saja ” tambahnya. Hansen mengatakan kepada stasiun tv CBC bahwa hingga mendaratbdi Vancouver Kanada , dia tidak mendengar apapun kabar kasus wanita AS terdeteksi positif virus di Malaysia.
Atas kebijakannya mengijinkan kapal pesiar Westerdam bersandar di wilayahnya ,Pemerintah Kamboja mendapatkan penghargaan dari Kepala Badan Kesehatan Dunia ( WHO) dan Duta Besar Amerika Serikat atas kebijakannya mengijinkan kapal pesiar Westerdam bersandar di wilayahnya setelah ditolak diberbagai negara seperti Jepang, Filipina, Taiwan, Thailand dan Guam.
Sementara itu, 78 Warga Negara Indonesia ( WNI) yang bekerja di kapal pesiar Diamond Princess besok akan mengakhiri masa karantina selama 14 hari, selama masa karantina mereka dalam kondisi sehat dan baik tidak terdeteksi terjangkit virus corona .
Pemerintah Indonesia memastikan keseluruhan WNI tersebut dalam kondisi sehat dan pemerintah akan memfasilitasi kepulangan mereka apabila mereka ( WNI) menghendaki .
“78 WNI dalam kondisi sehat dan mereka terikat kontrak kerja, berpulang pada mereka untuk memutuskan paska karantina. KBRI siap memfasilitasi apa yang mereka putuskan” kata Teuku Faizasyah Juru Bicara Kementerian Luar Negeri ketika dihubungi jurnalis beberapa waktu lalu.(Rky)
Komentar