oleh

Diduga Culik Anak, Pengurus SMK Swasta di Cipayung Dilaporkan ke Polisi

Jakarta Timur – Dua anak berinisial RP (11) dan BRL (7) diduga jadi korban penculikan yang dilakukan satu pengurus SMA/SMK di Kelurahan Cilangkap, FS.

Rusmala Sitanggang, tante RP dan BRL mengatakan keponakannya diculik saat proses pemakaman ayah kedua korban pada tanggal 15 November 2019.

Pihak keluarga menduga FS menculik karena saat perayaan Hari Guru pada 25 November 2019, FS mengajak RP ikut kegiatan lalu mengunggah video ke Facebook.

“Tapi saya lihat di Facebook keponakan saya ada di sekolah ini. Sementara anak saya masih SD, padahal ini (tempat FS mengajar) SMK kan,” kata Rusmala di Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (14/2/2020).

Sebelum menyambangi sekolah tempat FS mengajar, pihak keluarga sudah berupaya menemui FS di kediamannya.

Nahas kedatangan pihak keluarga tak berhasil karena FS memilih menutup rapat pintu pagar rumahnya.

Gagal berhasil bertatap muka, paman RP dan BRL, Manomu Sagala lalu berupaya menghubungi FS lewat pesan singkat.

“Tapi sampai sekarang tidak ada respon. Kita sudah lapor ke polisi, ke Polda Metro Jaya. Yang melapor istrinya almarhum abangku, yang dilaporkan bu FS,” ujar Manomu.

Laporan ibu RP dan BRL, Tiarma Troida tercatat di SPKT Polda Metro Jaya dengan nomor TBL/8183/XII/2019/PMJ/Dit.Reskrimum.

Dalam laporan, FS diduga melakukan tindak pidana pasal 330 KUHP yang tentang merebut orang yang belum dewasa dari kuasa yang sah.

Manomu menuturkan pihak keluarga menduga FS menculik karena tak memiliki hubungan darah dengan pihak keluarga.

“Saya enggak punya hubungan dengan FS ini. Sedangkan saya adik kandung (ayah RP dan BRL), jadi kalau hubungan dengan ibu FS tidak ada,” tuturnya.

Pihak keluarga melakukan aksi demo depan sekolah tempat FS mengajar guna mempertanyakan keberadaan RP dan BRL.

Namun kedatangan mereka tak membuahkan hasil karena pihak sekolah, dan FS tak bersedia menemui pihak keluarga Manomu.

“Entah disimpan di sini atau bagaimana, tapi ada bukti videonya. Ada video di Facebook kalau keponakan saya ada di sekolah ini, makannya kita datang ke sekolah,” lanjut Manomu.

Sementara, pihak sekolah melalui staf administrasi yang dihubungi melalui sambungan handphone membantah bahwa anak tersebut berada dilingkungan sekolah.

“Maaf kami tidak pernah tahu menahu persoalan itu, karena memang tidak pernah ada anak tersebut berada dilingkungan sekolah”, ujar staf administrasi yang enggan menyebutkan namanya sambil menutup telepon.(Erry)

Komentar

Berita Lainnya